Mempercayakan hidup kepada Tuhan



Ayat : Luk 12:22-34

Mempercayakan hidup kepada Tuhan
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10 :10)

Ciri orang percaya adalah tidak ada kebimbangan dan keraguan dalam dirinya. Ia akan memiliki tekad yang bulat untuk mengikuti atau melakukan apapun yang dipercayainya. Orang yang mengaku dirinya percaya kepada Tuhan belum tentu dirinya benar-benar percaya. Artinya kalau
dia benar percaya kepada Tuhan maka ia akan juga berani mempercayakan hidupnya kepada Tuhan tanpa keraguan dan kebimbangan sedikitpun. Inilah kualitas kepercayaan yang Tuhan kehendaki dalam hidup orang percaya. Kepercayaan yang sejati tidak dibangun oleh hal-hal duniawi misalnya berkat jasmani tetapi karena ia mengenal dan mengalami Kuasa dan Kasih Tuhan dalam hidupnya.
Musuh dari iman adalah ketika kebimbangan dan kekhawatiran datang masuk melalui pikiran. Kalau jiwa saudara masih terikat oleh keduniawian maka apa yang diputuskan juga berdasar keduniawian. Sebaliknya jika jiwa saudara terikat oleh hal-hal rohani maka apa yang diputuskan juga berdasar kebenaran rohani atau Firman Tuhan. Jiwa yang dikuasai oleh Roh akan membuat iman seseorang terus bertumbuh dari orang percaya menjadi orang yang berani mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Selanjutnya menjadi orang yang dipercaya Tuhan, sampai menjadi orang kepercayaan Tuhan. Inilah target yang Tuhan kehendaki bagi kita setiap orang percaya.
Sebab itu pikiran kita perlu diberi nutrisi rohani terus menerus. Caranya adalah dengan merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan terus menerus sampai meresap kedalam jiwa. Bukan hanya sebagai bacaan atau suara saja tetapi  sampai Firman itu kita rasakan hidup dan membangkitkan iman dan roh kita.
Ketenangan jiwa = jiwa yang dipenuhi oleh Firman Tuhan
DOA :   Bapa sorgawi seringkali masih ada kekuatiran dalam hidup saya, mampukan saya tetap berdiri di atas kebenaran Firman. Amin.

Komentar